Tuesday, May 12, 2015

Struktur Dan Mekanisme Pendengaran Telinga

Struktur Dan Mekanisme Pendengaran Telinga - Manusia mampu mendengar bunyi atau suara yang memiliki frekuensi 20—20.000 Hz. Telinga terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing dalam mekanisme pendengaran. Telinga juga merupakan alat penyeimbang tubuh.
Gelombang bunyi yang masuk melalui liang telinga akan menggetarkan gendang telinga. Gendang telinga meneruskan getaran bunyi ke tulang-tulang pendengaran sehingga turut bergetar hingga keotak. 








1. Struktur Anatomi Telinga
 Beriku adalah bagian-bagian dari Telinga:
  • Aurikel (daun telinga) Terdiri dari tulang rawan dan kulit, Terdapat konkha, tragus, antitragus, helix, antihelix dan lobulus. Fungsi utama aurikel adalah untuk menangkap gelombang suara dan mengarahkannya ke dalam MAE 
  • Meatus Auditorius Eksternal (liang telinga luar), Panjang + 2, 5 cm, berbentuk huruf S, 1/3 bagian luar terdiri dari tulang rawan, banyak terdapat kelenjar minyak dan kel. Serumen, 2/3 bagian sisanya terdiri dari tulang ( temporal ) dan sedikit kelenjar serumen. Rambut halus dan serumen berfungsi untuk mencegah serangga kecil masuk. MAE ini juga berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan kelembaban dan temperatur yang dapat mengganggu elastisitas membran tympani
  • Membrana Tympani, Terdiri dari jaringan fibrosa elastis, Bentuk bundar dan cekung dari luar, Terdapat bagian yang disebut pars flaksida, pars tensa dan umbo. Reflek cahaya ke arah kiri jam tujuh dan jam lima ke kanan. Dibagi 4 kwadran ; atas depan, atas belakang, bawah depan dan bawah belakang. Berfungsi menerima getaran suara dan meneruskannya pada tulang pendengaran.
  • Tulang-tulang Pendengaran, Terdiri dari Maleus, Incus dan Stapes, Merupakan tulang terkecil pada tubuh manusia. Berfungsi menurunkan amplitudo getaran yang diterima dari membran tympani dan meneruskannya kjendela oval.
  • Cavum Tympani, Merupakan ruangan yang berhubungan dengan tulang Mastoid, sehingga bila terjadi infeksi pada telinga tengah dapat menjalar menjadi mastoiditis.
  • Tuba Eustachius, Bermula dari ruang tympani ke arah bawah sampai nasofaring, Struktur mukosanya merupakan kelanjutan dari mukosa nasofaringTuba dapat tertutup pada kondisi peningkatan tekanan secara mendadak. Tuba ini terbuka saat menelan dan bersin. Berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara di luar tubuh dengan di dalam telinga tengah
  • Koklea, Skala vestibuli yang berhubungan dengan vestibular berisi perilymph. Skala tympani yang berakhir pada jendela bulat, berisi perilymph. Skala media / duktus koklearis yang berisi endolymph. Dasar skala vestibuli disebut membran basalis, dimana terdapat organ corti dan sel rambut sebagai organ pendengaran
  • Kanalis Semi Sirkularis, Terdiri dari 3 duktus semiserkular, masing-masing berujung pada ampula. Pada ampula terdapat sel rambut, krista dan kupula, Berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam hal rotasi
  • Vestibula, Terdiri dari sakulus dan utrikel yang mengandung makula, Berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam hal posisi.
Nah itulah bagian-bagian anatomi dari organ pendengaran kita, apabila salah satu organ tersebut mengalami kerusakan tentunya akan sangat berpengaruh pada proses pendengaran kita. berikut adalah mekanisme pendengaran yangakan menjelaskan bahwa setiap organ pendengaran merupakan faktor pendukung berlangsungnya proses pendengaran manusia.


2. Proses Terjadinya Pendengaran Pada Telinga :
  1. Gelombang  bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. 
  2. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang pendengaran ke jendela oval.
  3. Getaran struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum.
  4. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissner dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah.
  5. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basiler yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani.
  6. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar.
  7. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah.
  8. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membrantektorial, terjadilah rangsangan (impuls).
  9. Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran

Demikian Artikel Ampuh Mengenai  Mekanisme atau Proses Pendengaran Telinga, yang dapat membantu kita mempelajari mengenai teknik pemindahan, teknik mengangkat dan teknik mengubah posisi pada pasien atau klien, pelengkap tugas sekolah dalam bidang Biologi , Keperawatan dan keperluan lainnya, Semoga bermanfaat. 
 
Disqus Comments